Friday, May 11, 2007

Tips bila ingin membuka usaha sendiri

Dalam artikel sebelumnya, yaitu yang berjudul Start your own business saya mengatakan kepada Anda bahwa Usaha merupakan salah satu cara yang bisa Anda lakukan dalam rangka menambah penghasilan.

Tetapi merintis usaha sendiri tidak segampang itu. Awalnya, Anda harus terlibat penuh dalam usaha tersebut. Anda harus merancang sistemnya, mengatur siapa saja orang-orang yang akan membantu, bagaimana usaha itu bisa berjalan, bagaimana memasarkan, dan lain sebagainya.

Sekarang, apa yang harus Anda perhatikan kalau ingin membuka usaha sendiri?

1. Bidang Usaha

Tentukan lebih dulu, bidang usaha macam apa yang ingin Anda jalankan. Apakah Anda ingin menjalankan usaha cuci baju kiloan? Atau apakah Anda ingin membuka toko kue, atau justru ingin membuka pencucian motor? mabil? atau semacamnya? Dan lain-lain yang sesuai dengan keahlian anda.

Pada prinsipnya, semua bidang usaha tersebut bisa dibagi menjadi:

o Bidang usaha yang jarang atau belum ada. Beberapa dari Anda mungkin ragu bila ingin memulai bidang usaha yang belum ada atau masih jarang dilakukan. Tapi itu bukan berarti Anda tidak akan sukses. Kita lihat Aqua. Ketika pertama kali diperkenalkan, banyak orang ragu apakah Aqua bisa berhasil di pasaran, padahal belum pernah sebelumnya ada pengusaha yang menjual air minum dalam botol. Bahkan pada awalnya banyak yang mencibir: apa ada orang yang mau membeli air dengan harga lebih mahal dari bensin? Nyatanya Aqua sukses besar.

o Bidang usaha yang sudah banyak dilakukan. Bisa juga Anda memulai Bidang Usaha yang sudah banyak dilakukan. Tetapi saran saya bila anda akan membuka usaha yang sudah banyak dilakukan, usahakan anda memiliki ciri tersendiri dari usaha-usaha yang lain.

2. Lokasi

Di mana Anda ingin membuka lokasi usaha Anda? Di rumah sendiri? Atau Anda ingin menyewa sebuah tempat kecil di pinggir jalan? Atau Anda ingin menyewa sebuah ruko? Jangan lupa bahwa dalam beberapa jenis bidang usaha, lokasi memegang peranan yang cukup penting. Anda sendirilah yang harus menentukan lokasi mana yang tepat dalam usaha Anda. Sekali lagi, lokasi memegang peranan yang sangat penting.

3. Product

Apakah anda akan menjual barang atau jasa. Product dapat dikaitkan dengan bidang usaha yang anda pilih. Walaupun usaha yang jarang ataupun yang belum ada, anda harus memiliki ciri tesendiri yang membuat anda beda dengan yang lain, anda harus punya diferensiasi.

4. Promosi

Bagaimana Anda mendapatkan pembeli barang dagangan Anda? Atau bila itu usaha jasa, bagaimana cara Anda akan mendapatkan klien? Apakah Anda akan memulainya dengan mempromosikannya dari mulut ke mulut? Ataukah Anda akan membuat brosur dan menyebarkannya dari rumah ke rumah? Atau bahkan anda membuat iklan di Koran atau bulletin. Pilih yang menurut anda sesuai.

Yang terpenting di sini adalah Anda sudah harus tahu terlebih dahulu tentang bagaimana cara Anda dalam mendapatkan pembeli atau klien dari usaha Anda. Bila tak ada pembeli, tak akan ada penjualan. Bila tak ada penjualan, maka usaha Anda tidak cukup berhasil. Sederhana sekali.

5. Karyawan

Berapa orang yang akan Anda pekerjakan? Apakah hanya Anda sendiri yang bekerja di situ? Apakah Anda juga mempekerjakan sejumlah orang dalam usaha Anda? Mungkin ada baiknya kalau Anda mulai dengan jumlah tenaga kerja yang sedikit lebih dahulu. Nanti bila usaha Anda makin berkembang, Anda mungkin akan membutuhkan sejumlah tambahan orang yang bisa Anda pekerjakan.

6. Perencanaan Keuangan

Banyak usaha yang bangkrut karena kehabisan uang tunai. Karena itu penting sekali bagi Anda untuk memperhitungkan jumlah modal awal yang sebaiknya Anda miliki untuk bisa menjalankan usaha Anda. Alangkah baiknya apabila modal tersebut bisa mencukupi untuk membayar pengeluaran perusahaan selama 12 bulan ke depan.

Selain modal awal, apa yang harus Anda lakukan adalah dengan membuat perkiraan arus kas selama 12 bulan ke depan. Perkiraan arus kas adalah perhitungan yang menggambarkan berapa perkiraan arus keluar masuk uang tunai dalam usaha Anda. Sama seperti modal, maka alangkah baiknya kalau Anda memiliki perkiraan arus kas selama 12 bulan ke depan. Dengan demikian, dalam setahun ke depan, usaha Anda diharapkan tidak akan bangkrut hanya gara-gara kehabisan uang tunai.

7. SIAP UNTUK GAGAL

KECERDASAN EMOSIONAL PENGUSAHA

Keberhasilan pengusaha bukanlah terutama dtentukan oleh intelektuakitasnya, bukan pula sekedar keberaniannya, melainkan oleh sekumpulan kualiatas jiwa yang dinamakan “KECERDASAN EMOSIONAL PENGUSAHA”

Modal keberanian memang penting tetapi jangan semata modal nekat, tetapi juga harus menganalisa, mengetahui kunci keberhasilan. Anda harus bisa mengelola emosi, untuk membuka usaha, jangan langsung membukanya. Ketika orang lain berhasil belum tentu anda juga akan berhasil.

Emosi selalu menyertai anda, kapanpun dan dimanapun, mendasari dan mewaranai tindakan-tindakan bisnis anda. Kalau emosi anda negative, tidak cerdas, dia akan menjadi pengganjal keefektifan bisnis anda, dia akan menjadi musuh anda. Dan kalau emosi positif, cerdas, dia akan menjadi pendorong dan penjaga keefektifan bisnis anda. Dia akan menjadi sahabat anda.

Contoh-contoh ketidak-cerdasan emosional yang menghambat kesuksesan bisnis

Diawal perjalanan bisnis:

v Terburu-buru membuka usaha, ceroboh atau “grusa-grusu”, kurang perhitungan, tidak efisien, tak mau mendengar, keras kepala, “ngeyelan”

v Kurang semangat, kurang bersungguh-sungguh

v Merasa malu, kurang percaya diri, ragu-ragu

v Segan bertanya atau belajar dari orang lain ketika menghadapi kesulitan

v Stress, panic, emosional ketika mengalami kesulitan atau kekecewaan

v Kurang sensitive untuk memperhatikan pemuasan emosi konsumen, karyawan, relasi, maupun stakeholders lainnya

Ditengah perjalanan bisnis:

v Keras kepala, tidak fleksibel menghadapi lingkungan yang berubah

v Menyerah, tidak tahan banting menghadapi kesulitan-kesulitan bisnis

v Puas diri dengan perkembangan yang sudah dicapai, tak ada gairah untuk terus kreatif dan berkembang

Dipuncak kesuksesan bisnis:

v Terlalu percaya diri, tidak lagi bisa mendengar. Masuk kemacam-macam bisnis secara ceroboh

v Menjadi sangat konsumtif

Contoh-contoh sikap cerdas emosional pengusaha terhadap konsumen

v Membangun dan membina hubungan dengan pelanggan untuk kepentingan jangka panjang, bukan semata untuk transaksi

v Menyadari bahwa hubungan antara pebisnis dan pelanggan itu seperti sekening tabungan, harus rajin menabung, supaya jika terjadi penarikan, saldonya masih besar.

v Menyadari pentingnya merawat pelanggan dan bukan hanya sibuk untuk mencari pelanggan baru

v Menyadari bahwa semua bisnis pada dasarnya adalah bisnis jasa. Walaupun menjual barang Pebisnis yang cerdas selalu menganggap bisnis adalah jasa sehingga pebisnis akan selalu berusaha memberikan kepuasan kepada pelanggan

Kecerdasan emosional pengusaha adalah Kemampuan seorang pengusaha dalam memahami, mengelola dan mendayagunakan energi emosinya secara positif ketika berinteraksi dengan diri sendiri (Intrapersonal relationship) maupun ketika berinteraksi dengan orang lain (Interpersonal Relationship) dalam segala aktivitas bisnisnya.

Kecakapan pribadi (Personal competence)

  1. kesadaran diri (self awerness)

v kesadaran emosi (Emotional awerness)

v penilaian diri secara teliti (Accurate self assessement)

v Percaya diri (Self confidence)

  1. Penagaturan diri (Self regulation)

v Kendali diri (Self control)

v Sifat dapat dipercaya (Trustworthiness)

v Kehati-hatian (conscientiousness)

v Adaptabilitas (Adaptability)

v Inovasi (innovation)

  1. Motivasi (Motivation)

v Dorongan prestasi (Achievement drive)

v Komitmen (Commitment)

v Inisiatif (Initiative)

v Optimisme (Optimism)

Kecakapan social (Social competence)

  1. Empati (Empathy)

v Memahami orang lain (Understanding others)

v Mengembangkan orang lain (Developing others)

v Orientasi pelayanan (Service orientation)

v Memanfaatkan keragaman (Leveraging diversity)

v Kesadaran politis (Political awereness)

  1. Keterampilan social (Social skills)

v Pengaruh (Influence)

v Komunikasi (Communication)

v Manajemen konflik (Conflict management)

v Kepemimpinan (Leadership)

v Katalisator perubahan (Change catalyst)

v Membangun hubungan (building bonds)

v Kolaborasi dan kooperasi (Collaboration and cooperation)

v Kemampuan tim (Team capabilities)

Inventarisir emosional anda. Apa saja kelebihan emosional anda? bagaimana cara memanfaatkannya dalam berbisnis. Apa saja kelemahan-kelemahan emosionalitas anda? Bagaimana cara mengatasinya, adalah hal yang harus anda latih untuk memiliki mental pengusaha yang baik.

Uji kepribadian Locus OF Control anda?

Ketika menghadapi kesulitan bisnis, apakah anda cenderung mencari kambing hitam mencari kesalahan orang lain, menyalahkan keadaan, menyalahkan nasib, ataukah, anda cenderung mengevaluasi dan mengkoreksi diri.

Dari pilihan-pilihan tadi mana yang menurut anda ada dalam emosi anda, cari tahu dan kalahkan itu, sehingga anda dapat menjadi pengusaha yang baik.

By Drs. Psi. Audith M Turmudhi, MM

BEKAL DAN KETERAMPILAN KEPEMIMPINAN

Untuk menjadi pemimpin yang efektif dan berhasil tentu ada syarat-syaratnya. Ada bekal dan keterampilan yang harus dimiliki. Yah, wajar saja. Seorang pemain sepak bola harus punya keterampilan menendang dan mengolah bola, harus mengerti peraturan tentang sepakbola, harus mempu bekerjasama dengan anggota regunya,dan sebagainya.

Bagaimana dengan bekal dan keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin? Berdasarkan pengalaman, hal-hal di bawah ini adalah sejumlah kualitas yang perlu diasah dan dimiliki, bila kita ingin berhasil menjadi seorang pemimpin :

1. Visi

Seorang pemimpin harus tahu apa yang akan diwujudkan. Ia harus tahu gambaran yang jelas. Dengan Visi yang jelas, seorang akan mampu mengambil langkah-langkah, menentukan arah sekaligus bertindak sebagai inspirator bagi orang-orang yang dipimpinnya.

2. Idealisme dan rasa tanggung jawab, termasuk di dalamnya kesediaan untuk berkorban

Pemimpin sejati ingin berbuat yang terbaik, dengan cara-cara terbaik pula. Ia mempunyai komitmen yang tinggi terhadap hal-hal yang menjadi tujuan perjuangannya. Bahkan hal ini, ia rela berkorban: waktu, pikiran, kepedulian, maupun harta.

3. Kemampuan berkomunikasi, baik komunikasi personal maupun komunikasi public (public speaking)

Untuk memimpin yang efektif, seorang pemimpin harus mampu berkomunikasi. Bukankah ia harus meyakinkan orang, harus mengajak, memotivasi, menjelaskan, memimpin rapat, menegur, mendorong, berbicara 4 mata, bernegosiasi, membakar semangat.

4. Antusiatisme, inisiatif dan kegigihan

Seorang pemimpin harus semangat. Penuh antusias dan penuh inisiatif, ia tidak menunggu, tapi memulai dan mengambil langkah konkret. Tentu saja ia harus berhadapan dengan kesulitan, rintangan, hambatan, bahkan kegagalan. Tetapi pemimpin sejati tidak pernah menyerah.

5. Integritas dan moralitas, kemampuan untuk menjadi teladan

Kejujuran, satunya kata dengan perbuatan, memenuhi janji, disiplin waktu, menjaga diri dari akhlaq yang tercela adalah serangkaian kualitas pribadi yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Kepemimpinan pasti tidak akan berjalan dengan efektif bila orang meragukan kejujuran dan moralitasnya.

6. Rasa percaya diri

Kepercayaan diri selalu melekat pada diri seorang pemimpin yang berhasil. Pemimpin adalah pelopor, orang yang dipercaya “berdiri di depan”. Bayangkan bila ia seorang yang sangat pemalu, rendah diri, merasa serba tidak mampu,dsb. Ia menjadi kikuk ketika harus berkomunikasi, yang akan terjadi ia akan selalu menghindar dan menghindar. Tentu saja untuk sampai pada kepercayaan diri yang kuat, seorang perlu terus mengasah ketrampilan, terus belajar, terus mematangkan kepribadiannya.

7. Kemampuan “melihat” dan “membaca”

Seorang pemimpin yang efektif biasanya mempunyai semacam indra keenam. Ia mampu melihat peluang yang tidak di lihat orang lain, ia mampu melihat bakat terpendam yang dimiliki anak buahnya, ia mampu melihat orang tepat untuk suatu tugas tertentu, ia mampu membaca situasi dan kondisi. Seorang pemimpin harus memiliki kepekaan dan kejelian.

8. Kemampuan mengambil keputusan dan keberanian mengambil resiko.

Sebagai orang yang diberi kepercayaan, seorang pemimpin harus mengambil tanggung jawab sebagi pengambil keputusan. Ia di tuntut untuk mampu mengambil keputusan yang tepat. Selain itu, kadang seorang pemimpin harus mengambil keputusan cepat yang beresiko tinggi. Seorang pemimpin dituntut untuk memiliki naluri dan kecepatan berfikir secara komprehensip agar dapat mengambil keputusan yang tepat.

9. Kemampuan mengatur dan mengorganisasi

Seorang tidak disebut memimpin bila ia tak berada dalam sebuah kelompok atau komunitas tertentu. Tentu saja, tujuan bersama yang hendak dicapai harus diwujudkan dengan mengatur, membagi tugas, membuat program, menata langkah, merumuskan tahapan, mengalokasikan waktu dan sumber daya, menghitung kebutuhan dana dan sarana, mengoptimalkan pemanfaatan potensi yang ada, serta mengorganisasikannya semuanya agar benar-benar mendukung ketercapaian tujuan. Ini semua membutuhkan pengalaman.

10. Pengetahuan tentang administrasi

Sudah menjadi rahasia umum, seorang pemimpin modern tidak bisa terlepas dari segala sesuatu yang berhubungan dengan surat menyurat resmi dan pengagendaannya, pembuatan proposal, pembuatan time-schedule, pembuatan laporan, pembukuan keuangan,dsb.

By RUA Zainal Fanani

13 HAL UNTUK MEMILIH IDE BISNIS

Berikut ini adalah 13 hal untuk memilih ide bisnis anda. Ingat seorang entrepreneur dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam mencari ide-ide bisnisnya. Anda tidak perlu beramai-ramai untuk menjadi kreatif, dan janganlah takut jika anda mencari ide-ide sendiri. Bila ide anda tidak keluar dari pikiran anda sebagaimana yang diharapkan, ada beberapa cara untuk menstimulasi proses berfikir anda. Putar-putarlah dengan masalah yang ada, lihatlah dari sisi yang berbeda, anda akan dapat melihat hal yang tidak terlihat sebelumnya.

Informasi berikut akan membantu anda untuk menghasilkan ide bisnis jika anda merasakan kebuntuan

  1. Tipe orang seperti apakah anda?

Apakah personality atau fisik anda dapat memberi saran suatu ide usaha? Bilamana anda seorang yang ulet, mempunyai senyum yang menyenangkan dan mempunyai kelebihan berbicara panjang lebar anda mungkin cocok untuk menjadi seorang penjual (sales) yang baik. Jika anda dapat melakukan negosiasi dengan baik terhadap orang lain, anda mungkin tipe seorang yang dapat melakukan retail franschise, network marketing atau makelar dari produk orang lain.

  1. Keterampilan apa yang anda punya?

Pertama-tama, lihatlah keterampilan dan keahlian anda dan juga apa yang bisa. Contohnya anda jago memasak, anda bisa membuka usaha catering, dan contoh lainnya. Anda yang mengetahui apa keahlian yang anda miliki. Pengusaha yang sukses sering dimulai dari orang-orang yang mempunyai pengalaman nyata dari pekerjaan yang ditekuninya dan nantinya menjadi modal dimana usaha mereka geluti.

  1. Dapatkah anda mengadaptasi keterampilan yang ada?

Kebanyakan keterampilan yang dipunyai merupakan keterampilan yang sudah umum dan mudah didapat. Anda menjadi berfikir bahwa pasar tidak memberikan ruang untuk anda yang terjun dengan keterampilan yang sama. Dapatkah anda memodifikasi keterampilan dan pengalaman yang anda miliki ketika bekerja pada orang lain? Contohnya ketika anda bekerja pelayan warung bakso, dapatkah memanfaatkan keahlian anda membuat bakso menjadi usaha warung bakso anda sendiri.

  1. Dapatkah anda menjadikan hobi menjadi usaha?

Apakah anda mempunyai keterampilan dalam bentuk hobi yang dapat dijadikan sebagai basis dari suatu usaha?sebagai contoh apakah anda suka otomotif? Anda bias membuka bengkel atau menjual onderdil, dan sebagainya dari hobi anda. Jangan mengesampingkan hobi anda karena anda melakukan untuk bersenag-senang, seseorang mungkin berkeinginan membayar untuk hobi anda tersebut.

  1. Apakah teman-teman anda mempunyai ide-ide untuk membuka usaha?

Cobalah berbicara dengan teman anda, gali ide-ide mereka. Mungkin dari ide tersebut dapat direalisasikan dengan teman anda. Anda bisa menjadi partner dan bisa bersama-sama membangun usaha tersebut.

6. Dapatkah anda bekerja dari rumah?

Jika anda seorang ibu rumah tangga yang selalu berada dirumah, anda dapat memanfaatkan hobi anda untuk usaha yang anda lakukan dirumah anda, atau anda membuat ruang untuk usaha anda dirumah anda. Sebagai contoh anda suka menjahit, membuat boneka, membuat kue, anda bisa mengajar atau membuka kursus dari keahlian anda, dll. Anda bisa mengembangkannya dirumah.

  1. Apakah barang atau jasa yang dibutuhkan daerah anda?

Barang atau produk apa yang sulit atau tidak mungkin didapat didaerah anda? Jasa apa yang menurut anda rasakan tidak tersedia pada saat anda sangat membutuhkannya? Apakah masalah yang membuat anda sangat tidak menyenangkan atau mahal untuk memperolehnya? Tentang apa yang anda, teman dan tetangga anda sering komplain? Ketahuilah apa yang lingkungan sekitar anda alami, kesulitan dalam mendapatkannya. Apakah ada cara untuk menyediakan jasa setempat atau produk tersebut untuk kebutuhan pasar tersebut dimana seseorang bersedia untuk membayarnya.

  1. Dapatkah anda menjual barang yang dibuat oleh orang lain?

Bila anda tidak bisa membuat produk sendiri, anda bisa menjual produk orang lain. Bisa dengan membelinya terlebih dahulu atau juga dengan system konsinyiasi yaitu barang kita jual terlebih dahulu, setelah barang tersebut laku baru kita bayar ke pemilik produk. Dengan menjualkan barang orang lain, kita tidak memerlukan modal untuk membuat barang. Kita hanya menjualkannya.

  1. Dapatkah anda melihat ide-ide baru?

Cobalah untuk melakukan brainstrongming dengan teman atau relasi anda, lihatlah apakah anda dapat melihat ide-ide baru yang berbeda dengan sebelumnya. Lihatlah lingkungan sekitar anda, ide baru apa yang dapat dilakukan dengan kondisi seperti itu.

  1. Dapatkah anda melihat ide yang ada dengan cara baru?

Berbeda dengan yang dipahami pada umunya, terdapat beberapa ide-ide yang original. Pengusaha-pengusaha yang sukses kebanyakan berasal dari proses memodifikasi, menyempurnakan, dan memikirkan ulang ide yang ada. Ada sebuah teori yaitu ATM, Amati, Tiru dan Modifikasi. Cobalah anda berfikir lebih dalam terhadap produk-produk yang ada atau material yang anda ketahui.

  1. Dapatkah anda meniru orang lain?

Ketika anda bingung ide apa untuk membuka usaha, coba saja dengan meniru ide yang telah dilakukan orang lain. Tetapi yang paling penting dari meniru ide tadi adalah anda harus memiliki perbedaan atau diferensiasi dari usaha orang lain. Usaha boleh sama tetapi usahakan anda memiliki ciri khas anda sendiri.

  1. Dapatkah anda membeli usaha yang sudah ada?

Anda mungkin dapat memikirkan untuk membeli usaha yang sudah ada. Tetapi dalam membeli, pastikan anda mengetahui mengapa pengusaha yang bersangkutan menjual usahanya dan juga apakah usaha yang ingin anda beli memiliki prospek yang bagus.

Dalam kaitannya dengan membeli usaha, anda bisa dengan membeli suatu produk franchise. Sekarang ini sudah banyak produk franchise, anda pilih yang sesuai dengan anda.

  1. Dapatkah anda melihat kesempatan usaha yang ramah lingkungan?

Perhatian masyarakat terhadap lingkungan merupakan pasar yang menarik saat ini. Bahkan perubahan perilaku telah berubah dirumah-rumah. Masyarakat sudah sadar begaimana membuang sampah dan mereka memakan yang diproduksi secara natural. Usaha yang ramah lingkungan, dalam hal ini kesempatan usaha untuk mensuplai produk daur ulang yang diproduksi dari rumah dimana produksinya lebih cepat dan nyaman, seperti daur ulang plastic dan kertas. Juga anda bisa membuka restoran makanan organic.dll

Selamat menemukan ide bisnis anda. Dan lakukan apa yang menjadi ide anda tersebut

SUCCESSFUL ENTREPRENEUR

Successful Entrepreneur. Pengusaha atau lebih dikenal dengan istilah entrepreneur adalah orang-orang yang selalu mencari perubahan, menanggapinya dan memanfaatkannya sebagai peluang. Setiap perubahan ditanggapinya secara kreatif dan inovatif. Seorang entrepreneur selalu mencari adanya peluang lalu mengejar peluang-peluang yang cocok dengan dirinya dan percaya bahwa keberhasilan bisa dicapai (Jose Carlos Janllo-Moss). Berangkat dari definisi tersebut sebenarnya kita bisa memahami sosok seorang entrepreneur yang optimis dalam meraih kesuksesan dan pantang menyerah dalam mengejar peluang. Untuk sukses menjadi entrepreneur memerlukan kuota gagal yang yang harus dipenuhi Pantang menyerah dalam setiap kegagalan, apabila sudah demikian, maka mental seorang entrepreneur akan terbentuk dengan sendirinya. Sebuah bisnis yang stabil tidak terjadi dengan sendiri, tetapi harus melalui tahapan demi tahapan. Bisnis yang baik tidak pernah tiba-tiba menjadi besar

Menurut Geoffrey G. Meredith, menjadi seorang entrepreneur berarti memadukan perwatakan pribadi, keuangan dan sumber-sumber daya di dalam lingkungan anda.

Menjadi entrepreneur berarti memiliki kemampuan menemukan dan mengevaluasi peluang-peluang, mengumpulkan sumber-sumber daya yang diperlukan dan bertindak untuk memperoleh keuntungan dari peluang-peluang itu.

Entrepreneur yang berhasil biasanya bergerak di bisnis yang dikuasainya betul. Bidang yang dikuasai itu bisa karena pengalaman yang terus-menerus, pendidikan, hobi, pengalaman dan sebagainya. Konsentrasi pada bidang yang dikuasai berarti tidak ikut-ikutan, tidak latah hanya melihat orang lain.

Dalam berbisnis modal uang bukanlah segalanya. Integritas, kerja keras, pengetahuan tentang pasar, penguasaan tentang teknologi, keahlian dan seterusnya adalah modal yang sama pentingnya dengan modal uang. Dan supaya menjadi seorang entrepreneur yang sukses anda harus memiliki mental entrepreneur, berikut ini sifat-sifat pribadi yang dibutuhkan entrepreneur:

  1. Visi : Kemampuan melihat apa yang tidak dapat dilihat orang lain.
  2. Keberanian : Kemamapuan bertindak walaupun ada keraguan yang besar.
  3. Kreativitas : Kemampuan berfikir lain dari kebanyakan orang.
  4. Kemampuan menanggung kritik : Tidak ada satu pun orang sukses yang tidak dikritik.
  5. Kemampuan untuk menunda rasa puas diri : Menahan diri jangka pendek dan lebih mengutamakan jangka panjang.

Sukses adalah hasil dari integritas diri, perencanaan, dan kerja keras. Jika anda mempunyai itu akan berhasil. Selain dituntut untuk memiliki integritas diri, perencanaan dan kerja keras, seorang entrepreneur juga harus memiliki keahlian dasar seorang entrepreneur.

Tiga keahlian yang dimiliki entrepreneur, yakni:

  1. Keahlian bisnis
  2. Keahlian manajemen uang
  3. Keahlian investasi

tiga hal diatas adalah sesuatu yang harus anda punyai, latihlah dan kembangkan terus sehingga anda dapat menjadi seorang entrepreneur sukses.

Mengelola bisnis apapun harus dengan kesungguh-sungguhan, ditekuni, mengelola bisnis yang tampaknya gampang pun sebenarnya memerlukan konsentrasi, dan keterlibatan segenap potensi jiwa : cipta, rasa, karsa, tanpa hal itu tidak akan didapatkan hasil yang maksimal.

Kalau diatas tadi adalah keahlian yang harus dimiliki entrepreneur, sekarang adalah persyaratan yang harus dilakukan oleh seorang entrepreneur untuk membangun usahanya menjadi sukses, yaitu sebagai berikut:

  • Miliki mimpi atau impian

Dengan mimpi kita akan memiliki energi untuk memulai suatu usaha

  • Gali ide sebanyak mungkin

Siapa tahu, salah satu ide anda dapat menjadi jalan menuju kesuksesan anda. Dan mulailah dengan membuat proposal dari ide anda.

  • Pandai melihat peluang

Sekecil apapun celah yang ditemui, jangan sia-siakan kesempatan tersebut.

  • Penelitian dan desain

Mempelajari dan menginvestasi kemungkinan dari proposal bisnis dan dikembangkan menjadi suatu usaha.

  • Pemberdaya

Mendapatkan pendanaan dan juga mendapatkan saran dan keahlian

  • Pemasaran

Promosi dan penjulan dari produk atau jasa yang anda miliki

  • Menjalankan

Lakukan adsministrasi dan evaluasi usaha yang baik

  • Evaluasi dan umpan balik

Monitoring terhadap yang terjadi dalam usaha anda kekurangan dan kelebihan dan merespon kekurangan dan kelebihan tersebut dengan baik.

  • Keja keras

Apabila kita tidak kerja keras, kita tidak akan mencapai apa yang menjadi impian kita. ingat memulai usaha tidak mudah anda harus kerja keras.

Semoga dari apa yang saya tulis diatas dapat menambah pengetahuan anda untuk bagaimana menjadi seorang entrepreneur yang sukses (successful entrepreneur)

START YOUR OWN BUSINESS


Wajar sekali jika dalam hidup ini kita banyak memiliki keinginan-keinginan yang membutuhkan sejumlah uang untuk mewujudkannya. Jika kita tidak bisa mewujudkannya saat ini karena tidak tersedianya uang yang cukup.

Orang sering mengeluh karena penghasilannya dirasa terlalu kecil sehingga tidak memiliki cukup uang untuk membeli kebutuhan pokok. Barang kebutuhan sehari-hari lainnya seperti susu, pasta gigi, sabun, mi instant, bahkan baju, sepatu, dan kosmetik. Belum lagi kenaikan tarif telpon, listrik, air, atau biaya transportasi, yang semakin membuat pengeluaran anda membengkak.

Usaha merupakan salah satu cara yang bisa anda lakukan dalam rangka menambah penghasilan. Iya kan? Bertumbuhnya kesadaran banyak orang memikirkan bahwa memulai usaha sendiri “Start Your Own Business” adalah jalan terbaik karena dapat juga memberikan peluang lapangan pekerjaan.

Imbalan untuk menjadi wirausahawan

  1. Imbalan berupa laba

Gaji ditentukan sendiri, tidak seperti karyawan yang gajinya ditentukan orang lain.

  1. Imbalan berupa kebebasan

Jenis pekerjaannya ,volume kerjanya, jam kerjanya, dan pola kerjanya ditentukan sendiri, tidak seperti karyawan yang harus mematuhi perintah orang lain.

  1. Imbalan berupa kepuasan menjalani hidup

Kebebasan, kemandirian, dan perasaan bahwa usahanya yang telah dibangun dengan susah payah telah memberi banyak manfaat pada dirinya, keluarganya, dan banyak orang, menimbulkan kepuasan dalam menjalani hidup.

Kalau anda membuka usaha, maka apa yang harus anda lakukan adalah... lakukan saja. Jangan hanya menghitung-hitung apakah usaha tersebut akan berjalan, mendapat untung atau tidak. Sebetulnya, menghitung tidak apa-apa. Tindakan survei yang anda lakukan sebelum membuka usaha juga tidak apa-apa. Tapi sayangnya, seringkali banyak dari kita yang terlalu lama berkutat di masalah survei kelayakan usaha dan hitung menghitung sehingga kita jadi kehilangan emosi yang dibutuhkan dalam membuka usaha.

Ketika anda sudah berniat membuka usaha, tidak apa-apa bila Anda ingin mengadakan survei atau acara hitung-menghitung terlebih dahulu. Tapi, jangan sampai tindakan yang anda lakukan tersebut membuat anda jadi menunda-nunda tindakan untuk membuka usaha.

Janganlah hanya becita-cita akan menjadi pengusaha, kalau anda “hanya” akan menjadi pengusaha, maka selamanya anda “hanya” akan menjadi pengusaha dan tidak pernah menjadi pengusaha. Hal ini terjadi karena ada hukum memulai usaha.

Hukum memulai usaha seperti halnya hukum gaya gesek suatu benda. Gaya gesek terbesar terjadi pada saat benda akan bergerak, demikian halnya dalam memulai usaha, ketika akan memulai usaha hambatannya besar, tetapi setelah berjalan hambatan relatif lebih kecil. Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan untuk memulai usaha.

Langkah untuk memulai usaha anda

1. Mencari ide-ide untuk bisnis anda

Memulai usaha bisa dari ide yang sederhana tidak harus yang baru, dari usaha yang sudah ada kita bisa mengkreatifikasi dan menginovasi lagi. anda bisa memulai usaha dari latar belakang pendidikan, dari pekerjaan yang telah dilakukan, dari keahlian, dari kejadian atau kondisi yang terjadi pada anda , dari hobi dan keprihatian anda terhadap lingkungan sekitar. Langkah-langkah untuk mencari ide bisnis bisa anda dapatkan dalam artikel 13 hal untuk memilih ide bisnis.

2. Membuat perencanaan

Kita harus membuat perencanaan bisnis. Perencanaan membantu anda untuk meyakinkan semua yang dibutuhkan dapat dipenuhi dari segala sudut sehingga anda tidak melupakan sesuatupun.dengan menuliskan rencana anda, akan memberikan rencana kerja dan timetable, sehingga membantu anda membuat pekerjaan anda sesuai dengan yang direncanakan dan mencapai tujuan yang dimaksud.

Perencanaan dalam memulai usaha

Dalam memulai usaha ada 4 langkah yang harus dilakukan.

  • Rencana

Anda perlu melakukan pengetesan, lakukan beberapa riset pada lingkungan, lokasi pasar, competitor, dan membuat daftar yang akan anda lakukan.

  • Laksanakan

Laksanakan apa yang ada dalam daftar kebutuhan anda

  • Check

Anda perlu mengecek secara regular proses yang terjadi, dimana jika perlu anda dapat melatih dalam melakukan control.

  • Beraksi

Berdasarkan dengan apa yang telah kita check tadi, pelajari dan sesuaikan dengan merubah rencana anda kemudian lakukan lagi

3. Pemasaran

Seorang wirausaha melakukan sesuatu dengan efisien, yakni melakukan sesuatu dengan cara yang benar yaitu menjalankan usahanya menurut praktek-praktek bisnis sesuai prosedur yang paling baik seperti : kebijakan penjualan yang tepat, teknik-teknik produksi yang murah. Namun hal itu belum menjamin keberhasilannya, bisa saja ia gagal jika hasil produksinya tidak diterima konsumen.

Tetapi jika ia bertindak efektif, yakni mencari sesuatu yang benar untuk bisa dilakukan, maka ia pasti selamat karena produk yang ia buat adalah sesuatu yang dibutuhkan atau diminta konsumen.

Tugas seorang wirausaha yang paling penting adalah menciptakan permintaan. Seorang wirausaha dianggap berhasil, jika produk yang diciptakan berhasil meledak di pasar. Dengan tekun dan seksama, seorang wirausaha harus mencari trigger pada produknya yang diharapkan kelak mampu meledakkkan pasar.

Menurut Ir. Anis Gunawan, M.B.A., trigger bisa diciptakan dari kebutuhan konsumen yang tersembunyi, yang dapat dipengaruhi lewat promosi. Jika trigger tersebut telah ditemukan, permintaan pasti meledak meskipun situasi mengalami resesi. Jadi, permintaan yang meledak karena trigger, sama sekali tidak dipengaruhi factor resesi.

Menurut Anis Gunawan ada 3 cara yang bisa dilakukan untuk memunculkan trigger :

1. Penugasan atas informasi pemasaran

Penugasan atas informasi pemasaran merupakan hal yang sangat membantu. Bisa lewat iklan radia, Koran dan sebagainya.

2. Brand positioning yang tepat

Brand positioning adalah tema atau kata yang dapat membuat produk kita gampang dan selalu diingat.

3. Pemantauan jaringan distribusi

Pemantauan jaringan distribusi sangat penting untuk mengetahui nasib produk yang kita edarkan. Di dalam pemantauan jaringan distribusi yang penting diperhatikan adalah potensi setiap penyalur besar dan grosir.

4. Bekerja keras

Sukses adalah hasil dari integritas diri, perencanaan, dan kerja keras. Jika anda mempunyai itu akan berhasil. Kalau kita mengikuti kisah-kisah orang-orang muda yang maju dalam bidang bisnis, kita akan tahu bahwa beda antara sukses dan gagal terletak pada ada atau tidaknya kesanggupan untuk bertahan terus.

Majalah manejemen nomor 13 tahun III 1982. artikel yang ditulis Sayidiman Suryohadiprojo itu berjudul : “sikap kesungguh-kesungguhan, Salah satu sumber sukses jepang”. Bekerja sungguh-sungguh atau dalam bahasa jepangnya makoto”. Yang dimaksud dengan makoto adalah sikap yang menjunjung tinggi kemurnian dalam batin dan motivasi, dan menolak adanya tujuan yang semata-mata bersifat pragmatis.

Dalam sikap itu yang dipentingkan bukan sasaran, melainkan cara bertindak seseorang untuk mencapai sasaran itu, yaitu apakah dilakukan dengan penuh kejujuran dan kesungguh-sungguhan. Oleh karena itu yang dijadikan titik pusat bukanlah hasil perbuatan, melainkan perbuatannya itu sendiri. Dengan demikian buat orang jepang sukses atau gagal dalam usaha tidak merupakan perhatian utama.

Meskipun makoto atau kesungguh-sungguhan ini nampaknya kurang mementingkan sukses dalam kehidupan, namun dalam kenyataan, sikap itu justru mendatangkan sukses bagi orang jepang. Bersungguh-sungguh dalam sikap batin dan lahir. Apa pun yang dilakukan dengan penuh kesungguh-sungguhan dan konsentrasi.

Bersungguh-sungguhlah dalam memulai bisnis anda. Apa yang anda dapatkan tergantung bagaimana usaha anda untuk mendapatkannya. Sukses buat anda.