Friday, May 11, 2007

KECERDASAN EMOSIONAL PENGUSAHA

Keberhasilan pengusaha bukanlah terutama dtentukan oleh intelektuakitasnya, bukan pula sekedar keberaniannya, melainkan oleh sekumpulan kualiatas jiwa yang dinamakan “KECERDASAN EMOSIONAL PENGUSAHA”

Modal keberanian memang penting tetapi jangan semata modal nekat, tetapi juga harus menganalisa, mengetahui kunci keberhasilan. Anda harus bisa mengelola emosi, untuk membuka usaha, jangan langsung membukanya. Ketika orang lain berhasil belum tentu anda juga akan berhasil.

Emosi selalu menyertai anda, kapanpun dan dimanapun, mendasari dan mewaranai tindakan-tindakan bisnis anda. Kalau emosi anda negative, tidak cerdas, dia akan menjadi pengganjal keefektifan bisnis anda, dia akan menjadi musuh anda. Dan kalau emosi positif, cerdas, dia akan menjadi pendorong dan penjaga keefektifan bisnis anda. Dia akan menjadi sahabat anda.

Contoh-contoh ketidak-cerdasan emosional yang menghambat kesuksesan bisnis

Diawal perjalanan bisnis:

v Terburu-buru membuka usaha, ceroboh atau “grusa-grusu”, kurang perhitungan, tidak efisien, tak mau mendengar, keras kepala, “ngeyelan”

v Kurang semangat, kurang bersungguh-sungguh

v Merasa malu, kurang percaya diri, ragu-ragu

v Segan bertanya atau belajar dari orang lain ketika menghadapi kesulitan

v Stress, panic, emosional ketika mengalami kesulitan atau kekecewaan

v Kurang sensitive untuk memperhatikan pemuasan emosi konsumen, karyawan, relasi, maupun stakeholders lainnya

Ditengah perjalanan bisnis:

v Keras kepala, tidak fleksibel menghadapi lingkungan yang berubah

v Menyerah, tidak tahan banting menghadapi kesulitan-kesulitan bisnis

v Puas diri dengan perkembangan yang sudah dicapai, tak ada gairah untuk terus kreatif dan berkembang

Dipuncak kesuksesan bisnis:

v Terlalu percaya diri, tidak lagi bisa mendengar. Masuk kemacam-macam bisnis secara ceroboh

v Menjadi sangat konsumtif

Contoh-contoh sikap cerdas emosional pengusaha terhadap konsumen

v Membangun dan membina hubungan dengan pelanggan untuk kepentingan jangka panjang, bukan semata untuk transaksi

v Menyadari bahwa hubungan antara pebisnis dan pelanggan itu seperti sekening tabungan, harus rajin menabung, supaya jika terjadi penarikan, saldonya masih besar.

v Menyadari pentingnya merawat pelanggan dan bukan hanya sibuk untuk mencari pelanggan baru

v Menyadari bahwa semua bisnis pada dasarnya adalah bisnis jasa. Walaupun menjual barang Pebisnis yang cerdas selalu menganggap bisnis adalah jasa sehingga pebisnis akan selalu berusaha memberikan kepuasan kepada pelanggan

Kecerdasan emosional pengusaha adalah Kemampuan seorang pengusaha dalam memahami, mengelola dan mendayagunakan energi emosinya secara positif ketika berinteraksi dengan diri sendiri (Intrapersonal relationship) maupun ketika berinteraksi dengan orang lain (Interpersonal Relationship) dalam segala aktivitas bisnisnya.

Kecakapan pribadi (Personal competence)

  1. kesadaran diri (self awerness)

v kesadaran emosi (Emotional awerness)

v penilaian diri secara teliti (Accurate self assessement)

v Percaya diri (Self confidence)

  1. Penagaturan diri (Self regulation)

v Kendali diri (Self control)

v Sifat dapat dipercaya (Trustworthiness)

v Kehati-hatian (conscientiousness)

v Adaptabilitas (Adaptability)

v Inovasi (innovation)

  1. Motivasi (Motivation)

v Dorongan prestasi (Achievement drive)

v Komitmen (Commitment)

v Inisiatif (Initiative)

v Optimisme (Optimism)

Kecakapan social (Social competence)

  1. Empati (Empathy)

v Memahami orang lain (Understanding others)

v Mengembangkan orang lain (Developing others)

v Orientasi pelayanan (Service orientation)

v Memanfaatkan keragaman (Leveraging diversity)

v Kesadaran politis (Political awereness)

  1. Keterampilan social (Social skills)

v Pengaruh (Influence)

v Komunikasi (Communication)

v Manajemen konflik (Conflict management)

v Kepemimpinan (Leadership)

v Katalisator perubahan (Change catalyst)

v Membangun hubungan (building bonds)

v Kolaborasi dan kooperasi (Collaboration and cooperation)

v Kemampuan tim (Team capabilities)

Inventarisir emosional anda. Apa saja kelebihan emosional anda? bagaimana cara memanfaatkannya dalam berbisnis. Apa saja kelemahan-kelemahan emosionalitas anda? Bagaimana cara mengatasinya, adalah hal yang harus anda latih untuk memiliki mental pengusaha yang baik.

Uji kepribadian Locus OF Control anda?

Ketika menghadapi kesulitan bisnis, apakah anda cenderung mencari kambing hitam mencari kesalahan orang lain, menyalahkan keadaan, menyalahkan nasib, ataukah, anda cenderung mengevaluasi dan mengkoreksi diri.

Dari pilihan-pilihan tadi mana yang menurut anda ada dalam emosi anda, cari tahu dan kalahkan itu, sehingga anda dapat menjadi pengusaha yang baik.

By Drs. Psi. Audith M Turmudhi, MM

No comments: